Kamis, 24 Maret 2011

Memanfaatkan waktu luang disela-sela kuliah

Untuk mengisi waktu luang dihari libur kuliah saya memanfaatkan dengan membantu ibu saya jualan kue,dari situ saya belajar untuk belajar dan memanfaatkan waktu senggang.

atau saya mengerjakan laporan-laporan punya teman saya ,dengan hasil mendapat upah yang cukup..
atau sambil menjual alat tulis di kampus.

Seandainya saya menjadi pemimpin perusahaan/organisasi

Seandainya saya menjadi pemimpin perusahaan/organisasi saya akan bertanggung jawab atas jabatan saya jika saya ada kelalaian dan saya akan meningkatkan kualitas kerja dengan baik,mensejahterahkan perusahaan.
bijaksana dalam berbicara dan disiplin dalam menerapkan kedisiplinan terhadap bawahan atau sekretaris saya.
dan mampu menerapkan kerajinan didalam organisasi ataupun di perusahaan.

Kuliah yang efisien

menurut saya kuliah yang efisien itu,memanfaatkan waktu senggang dengan misalkan mengerjakan tugas-tugas dari dosen,belajar dan sambil sambil mencari pekerjaan part time sambil menambah uang jajan.
intinya untuk lebih baik kita manfaatkan waktu di libur kuliah ,agar semua pekerjaan kuliah tidak ter abaikan..

Belajar membuka usaha sambil kuliah

Belajar membuka usaha sambil kuliah,hal yang paling mudah menurut saya ya berjualan pulsa.sangat membantu .
itung-itung buat nambah uang jajan..
atau membuka usaha berjualan pernak pernik gelang,kalung,cincin dan sebagainya...

Rabu, 02 Maret 2011

RANGKUMAN BAB II,III,IV ORGANISASI PERUSAHAAN


BAB II
TEORI ORGANISASI KLASIK
Dalam bab ini dan bab bab selanjtnya,akan dibahas perkembangan teori organisasi dan menejemen dan teori klasiok sampai sekarang.

Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Dampak teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar.
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,kekuasaan,tujuan,peranan,kegiatan,komunikasi dan faktor lain yg terjadi bila semua orang bersama-sama.
TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan oleh max weber.
Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi  disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut : organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Menurut weber Bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang efisien.
Weber mengemukakan karakteristik birokrasi sebagai berikut :
1.      Pembagian kerja yang jelas.
2.      Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
3.      Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
4.      Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5.      Sistem aturan yang mencakup hak hak dan kewajiban kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6.      Hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi.

TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari organisasi klasik. Sperti teori klasik lainnya,teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900.
Henry Fayol
Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok :
1. Kegiatan-kegiatan tehnikal
2. Kegiatan-kegiatan komersial
3. Kegiatan-kegiatan financial
4. Kegiatan-kegiatan keamanan
5. Kegiatan-kegiatan akutansi
6. Kegiatan-kegiatan manajerial
Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi, yaitu :
1. Pembagian kerja (division work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest)
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai scalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (esprit de corps)
Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalism atau teori fungsionalisme Fayol , yaitu :
1. Perencanaan (planning),
2. Pengorganisasian (organizing),
3. Pemberian perintah (commanding),
4. Pengkoordinasian (coordinating), dan
5. Pengawasan (controlling)
Urwick dan Gulick : Mooney dan Reilly
Luther Gulick dan Lydall Urwick , menggunakan pengalaman manajerial mereka dalam menguraikan prinsip-prinsip Fayol, yang tercermin dalam dua makalahnyA technical Problem dan The Function of Administration.Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja , koordinasi , penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan. Proses, personalia, dan tempat “ dan penggunaan staff.Urwick terutama melihat kesulitan – kesulitan administrasi ,penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama birokrasi) dalam praktek, sehingga dia mengembangkan teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal dengan Urwick’s Technique.
Di Amerika Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka,Onward Industry di mana buku ini mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika. Mereka menekankan 3(tiga) prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip Koordinasi
2. Prinsip Skalar
3. Prinsip Fungsional

Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalahseperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.
F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu Shop Management , The Principles of Scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan , yaitu :
1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
2. Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk ,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Tiga unsure pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam leteratur-leteratur manajemen adalah :
1. Sistem kegiatan yang terkoordinat.
2. Kelompok orang.
3. Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi formal adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.
2. Saling melayani, yang merupakan legitimasi social pada organisasi.
3. Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi.
4. Disiplin, diartiakan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.
Tiang dasar teori organisasi formal adalah :
1. Pembagian kerja
2. Proses scalar dan fungsional, proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi
3. Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.
4. Rentang kendali (span of control)
BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik.
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.
Hugo Munsterberg
 Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol,Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.
 Percobaan-percobaan Hawthone
 Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.
Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1.    Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2.   Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.
3.   Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.
4.  Masalah-masalah khusus.


Bab IV
Teori Organisasi Modern
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dam manajemen adalah teori modern atau disebut
juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu kesatuan.
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatusistem terbuka yang harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan
tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu
kebutuhan yang menyeluruh.
 Teori modern bias disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan
teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan
memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang
umum, dikendalikan oleh sruktur.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis,
multilevel, multidimensional, multi variable, dan probabilistic. Organisai terdiri dari antara
hubungan bagian-bagian dalam suatu sisitem,ada badan-badan yang dihubungkan dengan tali
elastis. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsure ,yaitu :
1.      Unsure struktur yang bersifat makro
2.      Unsure proses yang juga bersifat makro
3.      Unsure perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsure ditas saling kait-mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan
kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system umum adalah
penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen
elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan
klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1.      Struktur static
2.      Sistem dinamik sederhana
3.      Sistem sibernetik
4.      System terbuka
5.      System genetika social
6.      System hewani
7.      System manusiawi
8.      System social
9.      System transdental
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern. Teori
organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara memandang
organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya
 dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa
yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk
mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa
system pada organisasi.
Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system.
Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
1.    Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
2.    Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
3.    Organisasi informal.
4.    Struktur status dan peranan.
5.    Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.

Proses-proses hubungan dalam system.
 Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
1.      komunikasi ,
2.      berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
3.      pengambilan keputusan.
             
Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalahpertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan pengembangan teori system umum.




Pendekatan - Pendekatan Manajemen

Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional atau klasik. Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah :
1. kesatuan perintah
2. persamaan wewenang dan tanggung jawab
3. rentang kendali yang terbatas
4. delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.

Pendekatan Keperilakuan
 Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan secara individual dan kelompok kerja.

Pendekatan Kuantitaif
 Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah management science atau operations research (OR). Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitaif.
Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dpata dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metode kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.


Pendekatan Sistem
 Pendekatan system dalam manajemen merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau analisis system. Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai 
masukan yang menghasilkan keluaran

Pendekatan Contingency (Situasional)
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi antara keduanya.

Selasa, 01 Maret 2011

SARJANA MEMBUMI

Menurut saya sarjana membumi yaitu sarjana yang kreatif ,rendah hati,berfikir positif dan mampu mengkreatifitaskan kemampuannya.
seorang Sarjana yang Membumi juga harus bisa berguna bagi bangsa dikemudian hari dengan menggunakan keahlian dan kemampuannya maka bisa membangun negeri ini,dan tidak bermalas-malasan,mempunyai pendirian teguh, giat dan selalu berusaha untuk mencapai apa yang terbaik untuk diri kita sendiri maupun oranglain.

SUKSES

Sukses ialah suatu usaha yang tercapai dan pencapaian yang berhasil dengan usaha yang kita lakukan selama ini.
untuk mencapai kesuksesan kita akan berusaha dan rela berkorban melakukan itu semua demi keberhasilan yang kita inginkan.
misalnya, dalam pembelajaran di sekolah ,kita berharap lulus dalam ujian akhir dan mendapatkan perguruan tinggi yang kita inginkan ,dan dari situ kita akan berusaha untuk mencapai kesuksesan dalam belajar.

KIAT BELAJAR & PERGURUAN TINGGI

KIAT BELAJAR :
Menurut saya Kiat belajar yaitu suatu motivasi untuk belajar lebih giat ,dan berkeinginan untuk lebih baik dan juga berkeinginan mendapatkan hasil/nilai yg terbaik dari apa yang kita harapkan..
misalnya ,dalam pembelajaran di sekolah/kuliah ,jika dari awal kita bermalas-malas an dan tidak giat dalam belajar,hal seperti itu sangat tidak menguntungkan bagi diri kita ,jika tidak dari sekarang kita tidak ki8at dalam belajar itu sesuatu hal yg sangat merugikan.
semua itu juga dari keinginan dari dalam diri kita,motivasi yang ada dalam diri kita, jika kita bermalas-malasan dan tidak ada usaha untuk lebih baik dalam mencapai kesuksesan dalam belajar kita tidak akan mendapatkan apa-apa.

PERGURUAN TINGGI :
Menurut saya perguruan tinggi adalah suatu pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi,yang peserta didiknya yaitu mahasiswa, dan pengajarnya ialah dosen.
perguruan tinggi ialah suatu pendidikan tertinggi yang sangat berpengaruh bagi masyarakat.